AHY Tak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Posting Foto Naik Vespa Bareng Keluarga

BeritaOke.online - Jakarta, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum memberikan keterangan usai gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk bacapres Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Itulah top 3 news hari ini.

Ada pun Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapresnya. Hal inilah membuat Partai Demokrat berang dan membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung dan berdampak dicabutnya dukungan untuk Anies.

SBY mengaku kecewa dengan keputusan NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapres, di mana PKB tak ada dalam Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP). Kekecewaan Demokrat kian dalam lantaran Anies sempat berkirim surat dan meminta AHY menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

Meski kecewa, AHY tetap memperlihatkan ketegarannya dalam postingan Instagram pribadinya @agusyudhoyono. AHY memposting foto dirinya tengah berada di atas vespa bersama istri dan anaknya.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terjadi pada 2012. Saat itu, kementerian dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang kini menjadi Ketua Umum PKB.

Hal tersebut disampaikan Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu. Meski begitu, Asep belum bersedia merinci kronologi kasus ini. Termasuk enggan membeberkan dugaan keterlibatan Cak Imin dalam kasus ini.

Teranyar, KPK menggeledah kediaman Politikus PKB Reyna Usman dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker RI).

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang mengingatkan, jangan memilih para aktor politik yang malah merusak keutuhan bangsa dan negara Indonesia, termasuk soal urusan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

Dia menyatakan, yang paling bertanggung jawab atas keutuhan bangsa selama kontestasi Pemilu 2024 adalah para aktor politik.

Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan, masyarakat mesti menyadari bahwa pemilihan presien dan wakil presiden merupakan proses dari demokrasi semata. Sehingga jangan sampai perpecahan terjadi hanya karena perbedaan pilihan, yang mengancam kehancuran bangsa.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 3 September 2023:

AHY Tak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Posting Foto Naik Vespa Bareng Keluarga

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY belum memberikan keterangan usai gagal menjadi calon wakil presiden untuk bacapres Anies Baswedan di Pemilu 2024.

Adapun Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapresnya. Hal inilah membuat Partai Demokrat berang dan membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung dan berdampak dicabutnya dukungan untuk Anies.

SBY mengaku kecewa dengan keputusan NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapres, di mana PKB tak ada dalam Koalisi Perubahan dan Perbaikan (KPP).

Kekecewaan Demokrat kian dalam lantaran Anies sempat berkirim surat dan meminta AHY menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

Meski kecewa, AHY tetap memperlihatkan ketegarannya dalam postingan Instagram pribadinya @agusyudhoyono. AHY memposting foto dirinya tengah berada di atas vespa bersama istri dan anaknya.

AHY terlihat gagah memboncengi sang istri yang sama-sama mengenakan helm berwarna hitam tanpa mika kaca. Postingan itu saat dilihat Liputan6.com sudah disukai oleh sekitar 56.185 orang.

Demokrat Gorontalo Resmi Cabut Dukungan Kepada Anies Baswedan
Usai Partai NasDem mengumumkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies Baswedan, Partai Demokrat mengambil keputusan lain. Salah satunya pengurus Partai Demokrat yang ada di Provinsi Gorontalo.

Keputusan tersebut dituangkan dalam dua poin penting yang menjadi dasar Partai Demokrat hengkang dari koalisi perubahan. Poin tersebut diantaranya, Partai Demokrat secara resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Keputusan ini tidak hanya mencerminkan perubahan signifikan dalam dinamika politik nasional, tetapi juga menegaskan komitmen partai untuk menghormati kesepakatan koalisi yang ada.

Kedua, Partai Demokrat memutuskan untuk keluar dari koalisi Perubahan & Persatuan (KPP) karena terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang telah disepakati selama ini. Keputusan ini diambil untuk memastikan kesetaraan antara tiga partai koalisi tetap terjaga dan setiap keputusan koalisi harus sesuai dengan kesepakatan bersama.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Gorontalo, Erwin Ismail menegaskan, langkah ini bukan semata-mata karena masalah personal. Tetapi lebih tentang menjaga etika politik yang mengedepankan prinsip kesetaraan.

"Setiap partai dalam koalisi dianggap setara, tanpa ada yang lebih tinggi, dan semua keputusan harus disepakati bersama," kata Erwin.

“Saya tekankan lagi agar publik paham dengan sikap Partai Demokrat. Ini semua terjadi bukan karena mas AHY tidak jadi Cawapres, tapi lebih kepada etika politik yang disepakati mengutamakan kesetaraan,” ujarnya.

Sumber : Liputan6.com


Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال