Jakarta, Berita Oke.Online -
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, meminta Pemprov DKI mengerahkan seluruh jajarannya untuk mencegah penyebaran cacar monyet atau monkeypox. Salah satunya dengan menggerakkan kader dasawisma (Dawis).
"Kami mengimbau pada seluruh jajaran Pemda agar siaga mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran penyakit cacar monyet ini dengan mengerahkan semua personel seperti kader Dawis dan lain-lain," kata Abdul Aziz dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).
Politikus PKS itu meminta Dinas Kesehatan DKI membuka pelatihan tenaga medis dalam menangani kasus cacar monyet. Dia mengatakan hal itu perlu agar tenaga medis yang dikerahkan memiliki pemahaman yang baik tentang penanganan pasien.
"Kami mendorong peningkatan pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan agar mereka dapat mengenali, mendiagnosis, dan merawat pasien dengan tepat," jelasnya.
Anggota Komisi E DPRD DKI Idris Ahmad juga meminta kader dasawisma lebih proaktif melakukan edukasi kepada masyarakat terkait gejala, cara penularan dan pencegahan cacar monyet.
"Kuatkan surveilans atau monitoring perkembangan kasus dan terus gencarkan edukasi mengenai pola hidup bersih serta pemahaman cara penularan penyakit," ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan melakukan skrining kesehatan apabila merasakan gejala cacar monyet. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan.
"Prinsipnya terus lakukan pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan jaga kebersihan dan hindari kontak terhadap faktor risiko," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) di Jakarta. Total, ada 13 kasus positif cacar monyet yang ditemukan di Jakarta.
Kasus positif cacar monyet pertama ditemukan pada Agustus 2022. Pada 13 Oktober 2023, kasus kembali bertambah satu.
Kasus kemudian terus bertambah hingga 13 orang. Salah satu pasien positif cacar monyet yang ditemukan pada 23 Oktober merupakan kontak erat seksual dari pasien positif.
Sumber:Detiknews