Papua, Berita Oke.Online -
Sebanyak 13 orang pendulang emas tewas dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Para pendulang emas di lokasi tambang ilegal tersebut dibantai pada Senin (16/10/2023).
Puluhan lainnya ditemukan selamat setelah menyelamatkan diri.
Berikut rangkaian peristiwanya:
Baku tembak
Aksi kelompok bersenjata itu dilakukan di wilayah yang tidak terpantau oleh aparat keamanan.
Setelah salah satu korban bernama Abdul Azis berhasil melarikan diri sampai ke pos keamanan terdekat untuk melapor.
Pada Selasa (17/10/2023) pagi, 41 personel gabungan Satgas Damai Cartenz 2023, tiba di lokasi kejadian dan disambut oleh rentetan tembakan dari KKB.
"Setibanya di TKP, mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis saat itu.
Kelompok penyerang
Faizal membeberkan, para pelaku penyerangan adalah KKB dari Kabupaten Nduga yang dikomandoi oleh Asbak Koranue.
"Yang memimpin penyerangan Asbak Koranue," ujarnya di Jayapura, Rabu (18/10/2023).
Selain itu, dalam penyerangan tersebut juga ada sosok Yotam Bugiangge yang saat ini menjadi bawahan dari Asbak Koranue.
Menurut Faizal, dalam struktur organisasi Kodap Ndugama, Asbak Koranue memiliki posisi cukup tinggi.
Faizal membeberkan, para pelaku penyerangan adalah KKB dari Kabupaten Nduga yang dikomandoi oleh Asbak Koranue.
"Yang memimpin penyerangan Asbak Koranue," ujarnya di Jayapura, Rabu (18/10/2023).
Selain itu, dalam penyerangan tersebut juga ada sosok Yotam Bugiangge yang saat ini menjadi bawahan dari Asbak Koranue.
Menurut Faizal, dalam struktur organisasi Kodap Ndugama, Asbak Koranue memiliki posisi cukup tinggi.
"Asbak itu Komandan Batalyon Wosak dan Yotam ada di bawahnya," kata dia.
Temukan 7 jenazah
Setelah situasi dianggap aman, aparat kemudian menyisir lokasi penambangan dan menemukan tujuh jenazah dan 11 orang lain yang selamat.
Pada malam harinya, aparat keamanan kembali mengevakuasi sembilan orang korban selamat dan mengevakuasi mereka ke Distrik Dekai.
Proses penyisiran masih dilakukan pada Rabu (18/10/2023). Aparat kembali menemukan 23 warga yang diduga bagian dari pendulang.
Temukan 6 jenazah
Pada Jumat (27/10/2023), Satgas Damai Cartenz memperluas wilayah penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan menemukan enam jenazah dalam kondisi mengenaskan.
Lima hari berselang atau pada 24 Oktober 2023, aparat kembali menemukan tujuh orang dan mengevakuasinya ke Dekai.
Jumlah korban tersebut diyakini belum final karena masih ada laporan warga yang hilang dalam kejadian tersebut.
Pada Jumat (27/10/2023), Satgas Damai Cartenz memperluas wilayah penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan menemukan enam jenazah dalam kondisi mengenaskan.
"Pada pukul sampai pukul 08.59 WIT, kami lakukan pencarian. kami berhasil menemukan enam jenasah lagi di Kali I namun lokasinya memang agak jauh dari lokasi awal penemuan mayat yang pertama dulu," ujar Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto, melalui keterangan tertulis, Jumat.
Dengan demikian total korban tewas adalah 13 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menjelaskan, lokasi penyerangan KKB merupakan kawasan pertambangan ilegal.
Dia mengatakan total jumlah korban ada 95 orang, 13 orang di antaranya meninggal dunia.
"Pendulangan itu kan pasti dilakukan oleh banyak orang sehingga dari keterangan yang sudah kita amankan sebelumnya, masih ada beberapa orang yang belum ditemukan," kata Fakhiri di Jayapura.
Aparat keamanan gabungan masih akan terus menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditemukan.
"Proses pencarian belum selesai, mudah-mudahan bisa kita temukan," kata dia.
Mengenai pengejaran para pelaku, Fakhiri memastikan hal itu akan dilakukan dengan perhitungan matang.
"Satgas Damai Cartenz sudah menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum," cetusnya.
Sumber:Tribunpapua