Hamas, Berita Oke.Online -
Pasukan Israel Defense Forces (IDF) mengumumkan bahwa telah membunuh Mohsen Abu Zina anggota Hamas.
Abu Zina memang menjadi incaran pasukan Israel. IDF telah menargetkan Mohsen Abu Zina sebagai kunci taktik Hamas.
Sosok Mohsen Abu Zina sangat berperan dalam serangan-serangan Hamas, terutama serangan udara.
Mohsen dikenal sebagai orang yang ahli di bidang roket.
Mohsen merupakan tokoh yang membentuk Hamas jadi salah satu kelompok gerilya paling disegani di dunia.
Seorang profesor bidang militer, Michael Clarke, sampai menyebut Hamas merupakan gerilyawan dengan persenjataan terlengkap.
Dengan kondisi konflik yang memanas sebulan terakhir, tak ayal nyawa Mohsen begitu diincar pasukan zionis Israel.
Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) sampai mengerahkan jet tempur untuk menembak mati ahli roket itu.
Kematiannya pun diumumkan IDF ke seluruh dunia melalui media sosialnya.
Mohsen diumumkan sebagai kepala persenjataan dan industri Hamas pada Rabu (8/11/2023) lalu.
IDF juga mengungkapkan peran Mohsen selama ini.
"Dia menjabat sebagai salah satu pengembang senjata terkemuka Hamas dengan keahlian di bidang senjata strategis dan roket," terang IDF.
Mohsen disebut orang penting di deputi yang menyokong tentara Hamas dalam menyerang Israel sebulan terakhir ini.
"Deputi Abu Zina memfasilitasi tentara Hamas pada konflik terkini," lanjut IDF.
IDF juga mengungkapkan peran Mohsen selama ini.
"Dia menjabat sebagai salah satu pengembang senjata terkemuka Hamas dengan keahlian di bidang senjata strategis dan roket," terang IDF.
Mohsen disebut orang penting di deputi yang menyokong tentara Hamas dalam menyerang Israel sebulan terakhir ini.
"Deputi Abu Zina memfasilitasi tentara Hamas pada konflik terkini," lanjut IDF.
Mohsen Abu Zina terbunuh oleh serangan udara Israel
Dari serangan membabi buta yang dilancarkan tentara Benjamin Netanyahu itu, jet tempur turut disertakan.
Tembakan jet tempur itu yanga membuat sang ahli roket Hamas gugur di Gaza.
“Pasukan IDF terus beroperasi di Jalur Gaza untuk membunuh pasukan Hamas dan mengarahkan pesawat untuk menyerang infrastruktur teror. Berdasarkan Badan Keamanan Israel (ISA) dan intelijen IDF, sebuah jet tempur IDF membunuh Mohsen Abu Zina, Kepala Senjata dan Industri Hamas di departemen manufakturnya,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya.net.
Sementara itu, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 10.500 orang sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober.
Dari korban tewas tersebut, terdapat 4.324 anak-anak, 2.823 perempuan, dan 649 lansia; sementara lebih dari 26.000 lainnya terluka.
Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan milisi menyandera lebih dari 240 orang dalam salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Segera setelah itu, Israel memulai kampanye udara di Gaza dan melancarkan serangan darat baru-baru ini yang mengakibatkan kematian puluhan ribu warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Setiap 10 menit 1 Anak Terbunuh
Di sisi lain, Ketua WHO, Tedros Adhanom mengungkapkan di pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (10/11/2023) bahwa setiap 10 menit, satu anak terbunuh di Gaza.
"Lebih dari 10.800 jiwa terbunuh di Gaza, hampir 70 persen adalah perempuan dan anak. Dalam rata-rata, satu anak terbunuh setiap 10 menit," kata Tedros dalam rapat yang disiarkan langsung di laman media.un.org.
Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan milisi menyandera lebih dari 240 orang dalam salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Segera setelah itu, Israel memulai kampanye udara di Gaza dan melancarkan serangan darat baru-baru ini yang mengakibatkan kematian puluhan ribu warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Setiap 10 menit 1 Anak Terbunuh
Di sisi lain, Ketua WHO, Tedros Adhanom mengungkapkan di pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (10/11/2023) bahwa setiap 10 menit, satu anak terbunuh di Gaza.
"Lebih dari 10.800 jiwa terbunuh di Gaza, hampir 70 persen adalah perempuan dan anak. Dalam rata-rata, satu anak terbunuh setiap 10 menit," kata Tedros dalam rapat yang disiarkan langsung di laman media.un.org.
Tidak ada tempat yang aman bagi siapapun di Gaza saat ini.
Tedros meminta para perwakilan 15 negara penggawa Dewan Keamanan PBB untuk membayangkan. Bagaimana jika terjebak pada situasi penuh serangan membabi-buta seperti itu.
"Di Gaza, tidak ada tempat yang aman, siapapun terancam," kata Tedros.
“Bayangkan, bayangkan Anda terjebak dalam situasi itu,” kata Tedros kepada para duta besar.
Tedros mengatakan, pembunuhan besar-besaran itu yang mendasarinya menyuarakan gencatan senjata.
Selain itu, akses untuk bantuan kemanusiaan juga diharapkan segera dibuka.
"Itulah mengapa kami meminta gencatan senjata dan akses kemanusiaan yang tidak terkekang. Dan pada saat yang sama, tentu saja, kami juga meminta Dewan Keamanan melakukan segalanya demi pembebasan sandera," pungkasnya.
Sumber:Tribun