Proyek Underpass Jalan Gatot Subroto Makan Biaya Rp 200 Miliar, Warga Sampai Mengeluh


 Medan, Berita Oke.Online -


Pembangunan underpass Jalan Gatot Subroto, Kota Medan resmi dimulai pada Selasa (31/10/2023) kemarin.

Hal itu ditandai dengan pemencetan tombol oleh Pejabat Kementerian PUPR, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, perwakilan Pj Gubernur Sumut dan sejumlah pejabat lainnya.

Direktur Pembangunan Jembatan Kementrian PUPR, Budi Herimawan Semihardjo mengatakan, proyek underpass Jalan Gatot Subroto ini nantinya memiliki panjang 750 meter. 

Kata Budi, adapun konsep pembangunan underpass itu, kendaraan yang melintas di Jalan Gagak Hitam (Ringroad) menuju Jalan Asrama maupun sebaliknya akan melewati jalur atas.

Sementara kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Subroto hendak menuju Binjai dan sebaliknya akan melewati underpass.

"Kami juga sudah menyiapkan solusi dari permasalahan banjir di underpass ini juga akan dibangun drainase untuk mengatasi permasalahan itu," ucapnya.

Budi menjelaskan, proyek ini menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar.

Proyek ini bersifat multiyears dengan target pengerjaan selesai dalam waktu 365 hari kerja.

Budi menjelaskan, selama proses pengerjaan proyek underpass ini, maka akan dilakukan sistem penutupan jalan secara bergantian. 

"Jadi kita juga sudah berkoordinasi dengan Dishub dan Satpol PP Kota Medan. Di Sana nantinya dalam pengerjaan, arus lalu lintas akan diadakan penutupan satu jalur secara bergantian," terangnya.

Budi juga membahas mengenai pembebasan lahan untuk proyek underpass di area Jalan Gatot Subroto Kota Medan. Menurutnya, kini pembayaran lahan yang belum dilakukan tinggal menyisakan 30 persen lagi. 

"Ada sekitar 30 persen lagi yang belum dibayarkan terkait pembebasan lahan. Dan ini awal November nanti akan kita selesaikan kepada warga sekitar," ujarnya.

Ia juga berharap, proyek underpass Jalan Gator Subroto ini bisa berjalan lancar dan selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.

"Mudah-mudahan ini selesai tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan," pungkasnya. 

Budi juga membahas mengenai pembebasan lahan untuk proyek underpass di area Jalan Gatot Subroto Kota Medan. Menurutnya, kini pembayaran lahan yang belum dilakukan tinggal menyisakan 30 persen lagi. 

"Ada sekitar 30 persen lagi yang belum dibayarkan terkait pembebasan lahan. Dan ini awal November nanti akan kita selesaikan kepada warga sekitar," ujarnya.

Ia juga berharap, proyek underpass Jalan Gator Subroto ini bisa berjalan lancar dan selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.

"Mudah-mudahan ini selesai tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan," pungkasnya. 

Pengendara-Warga Sampaikan Keluhan

Pembangunan underpass di kawasan Jalan Gatot Subroto (simpang Mall Manhattan-Jalan Asrama) kota Medan mulai dilakukan.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan pun melakukan pengalihan arus lalu lintas selama proyek berlangsung.

Pengalihan arus lalu lintas buntut dari pembangunan underpass tersebut, membuat para pengendara mengeluh.

Salah satunya, Aan. Ia mengaku dampak dari pembangunan underpass ini membuat arus lalu lintas mengalami kemacetan.

Tak hanya itu, pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan Dishub Medan, membuat dirinya harus memutar jauh untuk bisa mengarah ke Pasar Sei Sikambing.

"Sebenarnya saya dukung penuh program underpass di depan Manhattan ini. Tapi, kalau seluruhnya dibangun secara serentak itu namanya buat masyarakat susah," ujar Aan, Selasa (31/20/2023).

Selain proyek underpass, saat ini Pemko Medan juga tengah mengerjakan proyek drainase di lokasi lain. Sehingga warga kesulitan mencari jalan alternatif lain.

"Ginilah, kalau ini bisa saya akali lewat Jalan Asoka untuk menuju Pinang Baris atau Pasar Sei Sikambing. Tapi di sana pun ada galian drainase, ditutup juga. Kan pening jadinya," keluhnya.

Menurut Aan, pembangunan underpass di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Jalan Ringroad-Jalan Asrama belum terlalu dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di kawasan tersebut.

"Sebenarnya saya dukung penuh program underpass di depan Manhattan ini. Tapi, kalau seluruhnya dibangun secara serentak itu namanya buat masyarakat susah," ujar Aan, Selasa (31/20/2023).

Selain proyek underpass, saat ini Pemko Medan juga tengah mengerjakan proyek drainase di lokasi lain. Sehingga warga kesulitan mencari jalan alternatif lain.

"Ginilah, kalau ini bisa saya akali lewat Jalan Asoka untuk menuju Pinang Baris atau Pasar Sei Sikambing. Tapi di sana pun ada galian drainase, ditutup juga. Kan pening jadinya," keluhnya.

Menurut Aan, pembangunan underpass di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Jalan Ringroad-Jalan Asrama belum terlalu dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan di kawasan tersebut.

"Aturannya, kalau Pemko atau siapapun pihak pemerintah yang mau mengatasi kemacetan Kota Medan itu, bangun jalan baru. Bukan korek sana, korek sini. Buat masyarakat jadi susah," ucapnya.

Aan pun menyoroti kinerja Pemko Medan yang sejauh ini hanya melakukan perbaikan jalan pada kawasan inti kota saja. Padahal ia menilai jalan yang diperbaiki tersebut kondisinya masih dalam keondisi baik.

"Misal di Jalan Sudirman itu, gak pernah-pernah macet, jadi macet karena ada proyek di sana. Padahal jalan pun dulu sudah cukup bagus dan lancar. Seharusnya kalau mau memperbaiki itu jalan yang bukan inti kota atau yang sudah bagus," terangnya. 

Ia pun berharap, Pemko Medan segera menyelesaikan sejumlah proyeknya tepat waktu, agar tidak membuat sulit masyarakat yang akan beraktivitas.

"Tapi gimanalah, semoga ajalah ini cepat selesai. Mau apalagi kita bilang," ucapnya.

Warga lainnya, Dedi juga mengeluhkan proyek underpass ini.

Warga yang bermukim di sekitar Jalan Gatot Subroto yang terimbas proyek mengaku, Pemko Medan maupun pihak terkait hingga kini belum memberi kejelasan soal pembayaran pembebasan lahan.  

Kata Dedi, ada 44 persil tanah maupun rumah warga, yang berada di tiga lingkungan, dua kelurahan, sempat dijanjikan untuk pembebasan lahan.

"Kalau untuk angka ratusan juta lah dijanjikan. Tapi tidak bisa dan tidak etis saya sebutkan. Untuk tahap pertama ini sudah dibayar. Nah tahap kedua ini yang belum dibayar," ungkap Dedi kepada Tribun Medan, Selasa (31/10/2023). 

Dedi pun mengaku, dirinya juga sedikit terkejut dengan adanya penutupan jalan yang dilakukan Dishub Medan.

Sumber:Tribunmedan

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال