Jakarta, Berita Oke.Online -
Dinas Pendidikan Kota Sukabumi buka suara soal siswa SD swasta, L (9), diduga menjadi korban perundungan atau bully mengerikan oleh sesama pelajar hingga guru. Disdik mengaku sudah mendatangi sekolah tersebut.
"Pertama kasus ini terjadi di triwulan satu 2023 (tepatnya 7 Februari). Kebetulan saya belum (menjabat) di sini, saya baru satu bulan di sini. Kemudian muncul kasus ini kami tindaklanjuti dengan mendatangi pihak sekolah pada waktu itu," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Martin Wahyudi dilansir detikJabar, Kamis (2/11/2023).
Martin mengaku menerima informasi dari pihak sekolah bahwa peristiwa itu bukan bullying melainkan kecelakaan. Hal itu berbanding terbalik dengan keterangan orang tua korban.
"Berdasarkan informasi yang kami terima itu merupakan kecelakaan murni karena itu terjadi di pagi hari sebelum dilaksanakannya pembiasaan seperti upacara atau apa lah waktu itu," ujarnya.
Martin menyebut sempat ada mediasi antara pihak sekolah, komite sekolah, orang tua korban dan terduga pelaku. Sayangnya, tak ada berita acara yang menjelaskan hasil mediasi.
"Karena hasil mediasi itu tidak diberita-acarakan sama pihak sekolah tetapi intinya hasil mediasi itu bahwa orang tua yang bersangkutan memaafkan tetapi menurut versi sekolah memaafkan itu berarti pihak sekolah yang salah, sedangkan ini bukan terjadi bullying, itu versi pihak sekolah," imbuhnya.
Sumber:Detiknews