Jakarta, Berita Oke.Online -
Temuan mayat 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, membuat geger warga. Jasad keempat korban itu ditemukan berjejer di atas kasur di dalam kamar kontrakan.
Keempat korban ditemukan pada Rabu (6/12) lalu. Kasus ini terungkap setelah warga mencium bau menyengat dari dalam kontrakan tersebut.
Sementara ayah keempat korban, Panca (41) ditemukan tergeletak di dalam kamar mandi. Dia mencoba melakukan bunuh diri usai membunuh keempat anaknya.
Kecurigaan dari Bau Menyengat
Pemilik kontrakan, Asmaro Dwi Astut (64), mengungkapkan semula dirinya diminta adiknya melihat kontrakan karena tercium bau menyengat. Di hari yang sama, Asmaro melihat status WhatsApp Panca.
"Adik saya WhatsApp ke saya, dua adik saya, 'tolong lihat kontrakan pakai kunci'. Karena di story WhatsApp Pak Panca begini 'sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang'," kata Asmaro kepada wartawan, Kamis (7/12).
Warga juga curiga lantaran lampu terus menyala di siang hari. Sedangkan anak-anak Panca juga sudah tak terdengar.
Asmaro awalnya tak mencurigai bau menyengat itu berasal dari mayat 4 anak Panca. Sebab, dari status WhatsApp Panca itu, Asmaro punya dugaan Panca dan keluarganya tidak ada di rumahnya.
"Terus karena lampu nyala terus, suara anak kecil nggak ada. Hari Sabtu, namanya anak kecil berisik. Nah karena itu, berarti benar story WhatsApp-nya," katanya.
Pintu Kontrakan Didobrak
Asmaro kemudian meminta tolong adiknya mengecek rumah kontrakan Panca. Asmaro juga datang mengecek kontrakan tersebut.
"Terus saya pulang, adik saya malah marah 'ambil kunci dong'. Terus saya bilang, 'sabar, semua ada prosedur. Meski ini rumah saya, tapi kan sudah dikontrakin'," katanya.
Hingga akhirnya pemilik kontrakan memutuskan mendobrak pintu kontrakan. Saat itulah mayat 4 bocah ditemukan dalam kamar dan Panca ditemukan tergeletak serta terluka di kamar mandi.
"Sambil suami saya masuk teriak 'astagfirullah', Pak RT terus adiknya (adik D istri Panca) 'kenapa jadi gini' kakaknya (Panca) langsung nangis," katanya.
Teriakan 'Ampun' Saat Pelaku KDRT Istri
Panca Darmasyah alias Panca (41) juga melakukan KDRT kepada istri. Warga bernama Titin mengaku mendengar teriakan itu pada Sabtu (1/12) atau di hari ketika ibu dari 4 anak berinisial D mengalami KDRT oleh Panca.
"Pada denger cuman dicari suara nggak ada, jadi pintu rapat. Yang denger suami Ibu dari musala, tetangga dicari ke mana-mana. 'Jangan Pak, ampun' begitu kata suami Ibu," kata Titin kepada wartawan di lokasi, Kamis (7/12).
Titin mengatakan peristiwa itu terjadi di dalam rumah dengan kondisi pintu yang tertutup rapat. Keluarga korban yang menyambangi rumah itu terpaksa mendobrak pintu itu.
"Pintu nggak dibuka-buka, ditendang itu lagi di-KDRT sama suaminya," katanya.
Ia mengatakan, setelah kejadian KDRT tersebut, ibu korban mendatangi rumah korban. Ibu korban meminta pertolongan kepada Titin dan mengatakan anaknya disiksa suaminya.
"Udah siang ya udah gitu. Ibu tahunya ya itu karena dipanggil sama mamahnya si perempuan bahwa minta tolong bahwa anaknya di-KDRT," imbuhnya.
Melihat hal itu, keluarga korban pun langsung melaporkan tindak KDRT Panca kepada pihak kepolisian.
Panca Sempat Dipanggil Polisi
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait KDRT Panca terhadap istrinya itu. Polisi telah memanggil Panca tapi ia tidak hadir dengan alasan sedang menjaga anak-anaknya.
"Jadi hari Sabtu, Polsek Jagakarsa menerima laporan kasus KDRT. Terlapornya Saudara P, kemudian melakukan visum (korban), saat akan dilakukan pemeriksaan waktu itu Saudara P berhalangan, karena istrinya kan masuk RS. Saudara D masuk RS sehingga tidak ada yang menjaga anak-anaknya. Jadi waktu itu dalam proses penyelidikan kasus KDRT yang di Polsek Jagakarsa, P belum dilakukan pemeriksaan interogasi," ujar Ade Ary.
Sumber:Detiknews