Semarang, Penamedan.info
Peristiwa jual beli lapak yang merugikan pedagang pasar johar dan scj sampai saat ini tak kunjung selesai, hal ini lebih mengindikasi hal besar yang terjadi di tubuh Pemerintah Kota Semarang.
Sampai saat ini Wakil Walikota Semarang, Plt. Dinas Perdagangan Kota Semarang Bambang Pramusinto yang pernah di periksa KPK terkait pengadaan meja kursi sekolah Kota Semarang, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Ustadz Suharso, Ketua Komisi B Kota Semarang Ustadz Joko Widodo diam membisu. Tidak ada yang membela pedagang pasar.
Justru diamnya jajaran pemerintah membuat wartawan Kota Semarang lebih intens mencari bukti terkait adanya jual beli aset negara dan lapak pedagang yang sudah terbukti dijual oleh oknum Dinas Perdagangan Kota Semarang. Kritikan tajam dari kalangan masyarakat Kota Semarang dan pedagang pasar saat ini tertuju ke Pemerintah Kota Semarang yang menutupi walaupun Kasi Trantib Dinas Perdagangan berbuat salah tetap dibela mati-matian.
Mereka menebar ancaman ke rakyat dengan "diamnya". Tidak sesuai dengan jargon Kota Semarang "Semarang Hebat". Yang hebat diamnya dan arogansinya yang merugikan rakyat, korupsi sudah menjadi budaya di kalangan jajaran Kota Semarang. "Ustadzpun tak berdaya jika urusannya cuan", kritikan pedas ini disematkan pedagang Pasar Johar yang setelah Pengajian di Johar Tengah kami ajak diskusi terkait apa yang terjadi di pasar pasar kota semarang.
Inspektorat Kota Semarang lewat Sumardi (Kepala Inspektur Kota Semarang) mengatakan kepada awak media saat ini baru membentuk tim untuk menyingkap tabir gelap jual beli, bahkan salah satu pedagang Shopping Centre Johor (SCJ) atas nama (Hky) memberi surat aduan mengenai lapak di SCJ terkait permasalahan di Pasar SCJ dan Johar.
Jargon "Indonesia Gelap" itu benar adanya. Sekarang giliran Kota Semarang yang dirundung beberapa masalah yang jelas merugikan rakyat kecil. Lapak pedagang dijualbelikan oleh Trantib dinas perdagangan kota semarang. sewajarnya jika tempat tersebut bermasalah harusnya ditutup dahulu sebelum tabir gelap terbuka,pungkas tejo pedagang johar tengah.
"sudah jelas salah, dilindungi, ditutupi, dan dibiarkan. Bagaimana bisa damai Kota ini jika perbuatan jajaran pemerintah seperti itu" pungkas Budi pedagang Johar Selatan. "Lewat kritik ini kami mohon mas dan mbak wartawan bisa memuat apa yang menjadi aspirasi dari kami pedagang johar untuk kalangan atas supaya berbuat yang adil,jangan membela yang salah."
Sumber: Novi