Presiden Mengutus Airlangga, Sri Mulyani, dan Sugiono Minta Negosiasi Terkait Tarif Trump

 


Jakarta, Penamedan.info


Presiden Prabowo Subianto menugasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono ke Amerika Serikat untuk menegosiasikan tarif resiprokal yang baru diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


”Pak Presiden menugaskan saya, Menlu, dan Menteri Keuangan,” kata Airlangga seusai rapat tertutup dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, sepanjang Senin (7/4/2024) siang hingga sore.


Dalam informasi yang diterima Kompas, Sri Mulyani Indrawati dan Airlangga Hartarto dinilai memiliki hubungan baik dengan pemangku kepentingan di AS. Karenanya, keduanya menjadi ujung tombak dalam merespons terkait tarif Trump ini.



Adapun pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Perwakilan Perdagangan AS, menurut Airlangga, mengikuti jadwal yang mereka berikan.


Sikap Indonesia terhadap kebijakan Trump tersebut, lanjut Airlangga, sudah pula dibahas. Surat resmi yang menyampaikan posisi Indonesia atas tarif Trump akan dikeluarkan pada 9 April. ”Tanggal 9 (April) kita akan lemparkan posisi kita,” ujar Airlangga seusai pertemuan kepada wartawan.


Presiden Prabowo juga disebut akan menyampaikan secara langsung langkah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif Trump dalam pertemuan Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI bertema ”Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional” yang diadakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

                                         

Dalam pertemuan itu, akan hadir pula investor, ekonom, ataupun pemangku kepentingan lain, termasuk para pemimpin redaksi.


Presiden Prabowo dalam wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu (6/4/2025), juga mengatakan akan mengirim Airlangga ke Washington DC. Indonesia sendiri saat ini belum menunjuk duta besar luar biasa berkuasa penuh yang bertugas di AS.


Dalam wawancara itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan perlunya perluasan pasar ekspor saat menghadapi tarif Trump.


Para pengusaha pun didorongnya berani untuk membuka pasar ekspor baru kendati beberapa sudah melakukannya.


”Pengusaha-pengusaha kita juga harus, istilahnya punya long term planning, dan tidak tergantung kepada satu pasar yang enak. Iya, kan? Kita harus berani. Kenapa kita tidak ke Afrika? Afrika itu the new emerging market of the world. Afrika, loh. Jumlah penduduknya besar. Resources-nya banyak. Kebutuhannya banyak,” tuturnya dalam wawancara bertajuk ”Presiden Prabowo Menjawab” itu.                                                                                                                                   Selain itu, Presiden juga menyebutkan pasar domestik sangat besar. Dengan penduduk hampir 300 juta jiwa, konsumsi warga Indonesia pun besar dan bisa menjadi peluang bagi pengusaha Indonesia.


Di sisi lain, Presiden Prabowo melihat tarif Trump juga membuat semua negara menjadi lebih bersatu dan mau bekerja sama lebih intens.                                                                                                                                                                       

Kebijakan tarif imbal balik diputuskan Presiden AS Donald Trump, Rabu (2/4/2025) petang waktu setempat. Produk Indonesia pun terkena tarif 32 persen akibat kebijakan ini.


Oleh karena itu, produk Indonesia yang banyak diekspor ke AS, seperti elektronik, alas kaki, garmen, dan tekstil, diperkirakan akan menurun. Padahal, industri ini termasuk sektor padat karya di Indonesia.



Sumber: Kompas.id

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

نموذج الاتصال